Pembuatan Kefir
Kefir dibuat dari susu dan
butiran bibit kefir. Bahannya bisa susu kambing, domba, atau sapi. Bibit kefir
dapat dibeli atau diperoleh dari sisa kefir sebelumnya. Susu bahan kefir
mula-mula dipasteurisasi (dipanaskan pada temperatur 85°C selama 30 menit) dan
didinginkan dalam wadah berbahan gelas hingga mencapai temperatur kamar
(18-25°C). Kemudian ditambahkan butiran bibit kefir sebanyak 5-6% (50-60 gr
bibit kefir untuk 1 liter susu). Campuran susu dan bibit kefir diinkubasi
dengan cara didiamkan pada temperatur kamar selama 24-48 jam, sampai terjadi
penggumpalan sempurna. Selanjutnya, kefir disaring untuk memisahkan butiran
kefir yang dapat digunakan untuk membuat kefir baru. Susu kefir hasil saringan
dapat ditingkatkan cita rasanya (flavor) dengan menginkubasikan kembali selama
24 jam pada temperatur kamar, atau disimpan dalam lemari es pada temperatur 8°C
selama 24 jam. Seterusnya susu kefir dapat disimpan pada temperatur tersebut
minimal selama satu minggu.
Gizi dan Khasiatnya
Selama
proses fermentasi terjadi perubahan biokimia dari substrat akibat aktivitas
bakteri asam laktat heterofermentasi dan kamir alkoholik. Keasaman kefir
meningkat dari 0,85% menjadi 1,0% (dihitung sebagai asam laktat) dan pH menurun sampai di bawah 3,0. Selain
itu, juga terbentuk karbondioksida sehingga produk mempunyairasa karbonat.
Selama fermentasi terbentuk polimer yang terdiri atas unit-unit gula (galaktosa
dan glukosa) dalm jumlah sama yang disebut kefiran. Selama fermentasi juga
terbentuk senyawa asetoin dan diasetil. Perubahan itu membentuk cita rasa kefir
yang diinginkan.
Kandungan
gizi kefir hampir sama dengan gizi susu bahan kefir. Kelebihannya dibandingkan
dengan susu segar adalah karena asam yang terbentuk dapat memperpanjang masa
simpan, mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk sehingga mencegah
kerusakan susu, dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme patogen sehingga
meningkatkan keamanan produk kefir.
Bakteri
asam laktat dalam kefir mempunyai berbagai manfaat untuk kesehatan. Di
antaranya sebagai probiotik yang dapat menekan pertumbuhan bakteri penyebab
penyakit sluran pencernaan, karena bakteri asam laktat memproduksi senyawa
antimikroba, antara lain bakteriosin, hidrogen peroksida, dan berbagai
antibiotik. Bakteri asam laktat membentuk koloni dan menciptakan lingkungan
dalam saluran pencernaan sedemikian rupa sehingga dapat mencegah pertumbuhan
bakteri patogen yang masuk ke dalam tubuh. Karena itu dapat mencegah diare yang
disebabkan bakteri patogen. Bakteri asam laktat juga dapat mencegah infeksi
saluran urin, mengurangi risiko timbulnya kanker atatu tumor saluran pencernaan
dan organ lain, menurunkan kadar kolesterol serum darah, mengurangi risiko
penyakit jantung koroner, merangsang terbentuknya sistem imun, membantu
penderita lactose intolerance dalam
mengkonsumsi susu, dan memperlancar buang air besar. Karena bermanfaat untuk
kesehatan, kefir digolongkan dalam minuman fungsional.
Sumber: www.indomedia.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan isi komentar di bawah ini menggunakan bahasa yang sopan dan tidak mengandung SARA.,
Say No To Racism!!!