Sekelompok
peneliti yang diketuai oleh pakar biomekanika Andrew Martin dari Institute for
Technical Zoology and Bionics (Institut Zoologi Teknik dan Bionika) di Bremen,
Jerman, meneliti kaki seekor laba-laba pelompat berukuran kecil (Evarcha arcuata) dengan menggunakan
mikroskop lektron. Gambar yang mereka dapatkan memperlihatkan serangkaian
rambut-rambut panjang (setae) di bawah telapak kakinya, sebagaimana yang
dijumpai pada laba-laba lainnya. Di bagian permukaan ujung bawah atau bagian
telapak dari masing-masing rambut ini tertutupi oleh rambut-rambut yang jauh
lebih kecil lagi (setule) dengan ujung berbentuk segitiga.
Untuk
memastikan jenis gaya tarik-menarik yang berperan, para ilmuwan mengukur gaya
tarik-menarik antara kaki laba-laba dengan sebuah batang kecil, serta
menggunakan cara yang lebih sering diterapkan dalam ilmu bahan.Perhitungan
oleh para ilmuwan tersebut menunjukkan bahwa seekor laba-laba yang bergantung
pada langit-langit dengn penempelan 600.000 setule
menghasilkan gaya tarik-menarik yang mampu menahan 173 kali bobot badannya
sendiri. Setelah menafsirkan hasil ini, Martin menyimpulkan bahwa laba-laba
tersebut menempel pada permukaan melalui gaya-gaya van der Walls (gaya
tarik-menarik elektrostatik antarmolekul yang terpisah pada jarak 1/1.000.000
milimeter). Gaya-gaya van der Walls bergantung hanya pada jarak antara dua
benda dan tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Oleh karena itu, cara yang
digunakan laba-laba ini untuk menempel pada dinding dapat ditiru dalam
pembuatan bahan seperti kertas catatan yang dapat menempel ketika basah, dan
seragam ruang angkasa yang dapat melekat pada permukaan di ruang angkasa.
Kemampuan
berjalan laba-laba pada permukaan langit-langit merupakan fenomena yang
mengagumkan. Namun, yang lebih mengejutkan lagi adalah keberadaan 600.000
rambut halus tersebut pada telapak kaki laba-laba. Rata-rata terdapat sekitar
100.000 rambut pada kepala manusia, sebaliknya, enam kali lipat jumlah ini
terdapat pada telapak kaki laba-laba yang ukurannya jauh lebih kecil daripada
kepala manusia. Keberadaan sedemikian banyak rambut-rambut berukuran teramat
kecil pada tempat dengan luasan yang sedemikian kecil menyingkapkan adanya
kehebatan desain mikro. Rambut-rambut ini tidak ditemukan pada bagian mana pun
dari tubuh sang laba-laba, hanya pada telapak kaki-kakinya.
Sumber: www.harunyahya.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan isi komentar di bawah ini menggunakan bahasa yang sopan dan tidak mengandung SARA.,
Say No To Racism!!!